Era Baru Kolaborasi AI: Mengurai Potensi Protokol Bisnis Agen
Seiring dengan perkembangan pesat teknologi AI, fokus industri beralih dari kinerja model ke aplikasi nyata. Agen AI sebagai sistem aktif, mampu memahami tugas secara menyeluruh dan membuat penilaian secara mandiri, sedang menjadi sorotan berikutnya. Namun, keterbatasan agen tunggal menjadikan kolaborasi yang terampil sangat penting.
Saat ini, terdapat kekurangan sistem kolaborasi yang terstandarisasi antara agen. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah protokol inovatif telah muncul. Protokol ini menstandarisasi dan mengotomatiskan proses kolaborasi antara agen melalui empat tahap: "permintaan-negosiasi-transaksi-evaluasi". Ini memungkinkan agen dari berbagai platform untuk berkolaborasi dengan lancar.
Melalui protokol ini, agen dapat beroperasi sebagai entitas ekonomi mandiri sepanjang waktu. Hedge fund on-chain dan produksi media mandiri telah menunjukkan potensinya. Saat ini, sekitar 1 juta agen menciptakan nilai sebesar 1 miliar dolar per tahun, dan diperkirakan akan mencapai skala 1 triliun dolar pada tahun 2035.
Inti dari protokol ini adalah untuk menstandarkan cara transaksi antara agen, membangun lingkungan kolaborasi lintas platform. Setiap agen dapat memanfaatkan layanan profesional agen lain melalui protokol ini, tanpa perlu mengembangkan semua fungsi secara independen, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi seluruh ekosistem.
Sebagai contoh membuka toko air lemon, manajemen agen dapat meminta rencana bisnis, strategi pemasaran, dan layanan konsultasi hukum kepada agen profesional melalui protokol. Seluruh proses terdiri dari empat tahap: permintaan publikasi, negosiasi kondisi, pelaksanaan kontrak pintar, dan evaluasi hasil, dilakukan secara otomatis.
Model kolaborasi ini akan membawa perubahan paradigma yang mendasar. Agen dapat bekerja tanpa henti 24/7, tanpa batasan fisik dan waktu, menciptakan kemungkinan munculnya model bisnis baru. Hedge fund berbasis blockchain dan produksi idola virtual telah menunjukkan potensi dari model ini.
Namun, untuk mencapai skala ekonomi perantara senilai triliunan dolar, masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal perlindungan privasi. Dengan perkembangan teknologi seperti bukti nol pengetahuan, pembatasan ini diharapkan dapat diatasi secara bertahap. Masa depan ekonomi perantara penuh dengan kemungkinan tak terbatas, dan patut untuk terus diperhatikan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Bagikan
Komentar
0/400
SignatureVerifier
· 1jam yang lalu
memerlukan audit keamanan yang ketat sebelum penerapan mainnet...
Lihat AsliBalas0
WalletWhisperer
· 23jam yang lalu
Tsk tsk, sekali lagi ritme bermain orang untuk suckers.
Lihat AsliBalas0
AirDropMissed
· 23jam yang lalu
Membuat hype dengan konsep baru benar-benar cerdas
Protokol Kolaborasi AI: Memulai Era Ekonomi Baru Skala Triliunan Dolar
Era Baru Kolaborasi AI: Mengurai Potensi Protokol Bisnis Agen
Seiring dengan perkembangan pesat teknologi AI, fokus industri beralih dari kinerja model ke aplikasi nyata. Agen AI sebagai sistem aktif, mampu memahami tugas secara menyeluruh dan membuat penilaian secara mandiri, sedang menjadi sorotan berikutnya. Namun, keterbatasan agen tunggal menjadikan kolaborasi yang terampil sangat penting.
Saat ini, terdapat kekurangan sistem kolaborasi yang terstandarisasi antara agen. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah protokol inovatif telah muncul. Protokol ini menstandarisasi dan mengotomatiskan proses kolaborasi antara agen melalui empat tahap: "permintaan-negosiasi-transaksi-evaluasi". Ini memungkinkan agen dari berbagai platform untuk berkolaborasi dengan lancar.
Melalui protokol ini, agen dapat beroperasi sebagai entitas ekonomi mandiri sepanjang waktu. Hedge fund on-chain dan produksi media mandiri telah menunjukkan potensinya. Saat ini, sekitar 1 juta agen menciptakan nilai sebesar 1 miliar dolar per tahun, dan diperkirakan akan mencapai skala 1 triliun dolar pada tahun 2035.
Inti dari protokol ini adalah untuk menstandarkan cara transaksi antara agen, membangun lingkungan kolaborasi lintas platform. Setiap agen dapat memanfaatkan layanan profesional agen lain melalui protokol ini, tanpa perlu mengembangkan semua fungsi secara independen, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi seluruh ekosistem.
Sebagai contoh membuka toko air lemon, manajemen agen dapat meminta rencana bisnis, strategi pemasaran, dan layanan konsultasi hukum kepada agen profesional melalui protokol. Seluruh proses terdiri dari empat tahap: permintaan publikasi, negosiasi kondisi, pelaksanaan kontrak pintar, dan evaluasi hasil, dilakukan secara otomatis.
Model kolaborasi ini akan membawa perubahan paradigma yang mendasar. Agen dapat bekerja tanpa henti 24/7, tanpa batasan fisik dan waktu, menciptakan kemungkinan munculnya model bisnis baru. Hedge fund berbasis blockchain dan produksi idola virtual telah menunjukkan potensi dari model ini.
Namun, untuk mencapai skala ekonomi perantara senilai triliunan dolar, masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal perlindungan privasi. Dengan perkembangan teknologi seperti bukti nol pengetahuan, pembatasan ini diharapkan dapat diatasi secara bertahap. Masa depan ekonomi perantara penuh dengan kemungkinan tak terbatas, dan patut untuk terus diperhatikan.