Perusahaan kendaraan listrik menjelajahi model pembiayaan baru berbasis Blockchain yang menarik perhatian industri
Baru-baru ini, sebuah perusahaan kendaraan listrik terkenal mengumumkan telah menjalin kerja sama strategis dengan platform aset digital, yang memicu perhatian luas di industri. Perusahaan tersebut berencana untuk melakukan penerbitan aset pesanan yang telah dilakukan, menghubungkan ekosistem Web2 dan Web3, serta mewujudkan integrasi nilai on-chain dan off-chain. Tindakan ini dianggap sebagai percobaan baru untuk menggabungkan industri manufaktur tradisional dengan teknologi Blockchain.
Para analis menyatakan bahwa langkah perusahaan ini bertujuan untuk mengubah potensi pendapatan di masa depan menjadi alat pendanaan saat ini. Secara spesifik, mungkin akan mengemas pesanan yang telah dibuat menjadi "kolam aset hak pendapatan masa depan", dan menjualnya ke luar melalui produk token terstruktur yang dirancang. Tindakan ini pada dasarnya adalah menggunakan "janji penjualan mobil" untuk memfasilitasi "penggalangan dana pembuatan mobil", membentuk sebuah lingkaran logika.
Kolaborasi ini melibatkan banyak pihak: perusahaan kendaraan listrik menyediakan pesanan awal sebagai aset dasar; platform aset digital bertanggung jawab atas saluran transaksi dan integrasi stablecoin; dan ada lembaga profesional yang bertanggung jawab atas pengemasan aset dan desain penerbitan token. Model kolaborasi multi-pihak ini menunjukkan bahwa proyek ini telah direncanakan dengan cermat.
Namun, para ahli di industri juga meragukan hal ini. Pertama, apakah pesanan awal dapat dianggap sebagai "aset nyata" masih diragukan, lebih mirip sebagai komitmen yang didasarkan pada kepercayaan. Kedua, sebagai perusahaan publik, model pembiayaan inovatif semacam ini mungkin menghadapi risiko regulasi. Terakhir, keberhasilan atau kegagalan proyek tetap bergantung pada apakah perusahaan dapat menyerahkan produk tepat waktu.
Secara keseluruhan, percobaan kali ini mencerminkan upaya perusahaan tradisional untuk mencari saluran pembiayaan inovatif. Ini menunjukkan potensi penerapan teknologi Blockchain dalam ekonomi riil, serta mengungkapkan kontradiksi antara regulasi dan inovasi saat ini. Terlepas dari hasilnya, ini akan menjadi kasus penting untuk mengamati penggabungan industri tradisional dan model keuangan baru.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Bagikan
Komentar
0/400
DeepRabbitHole
· 3jam yang lalu
Dianggap Bodoh baru?
Lihat AsliBalas0
BlockchainRetirementHome
· 4jam yang lalu
Kembali mencari perhatian? Tidak ada yang baru
Lihat AsliBalas0
TooScaredToSell
· 4jam yang lalu
Bermain finansial dengan cara baru
Lihat AsliBalas0
LootboxPhobia
· 4jam yang lalu
Dengan sedikit kredit ini saja berani menyentuh Blockchain?
Perusahaan mobil listrik bekerja sama dengan platform aset digital, tokenisasi pesanan awal menimbulkan kontroversi.
Perusahaan kendaraan listrik menjelajahi model pembiayaan baru berbasis Blockchain yang menarik perhatian industri
Baru-baru ini, sebuah perusahaan kendaraan listrik terkenal mengumumkan telah menjalin kerja sama strategis dengan platform aset digital, yang memicu perhatian luas di industri. Perusahaan tersebut berencana untuk melakukan penerbitan aset pesanan yang telah dilakukan, menghubungkan ekosistem Web2 dan Web3, serta mewujudkan integrasi nilai on-chain dan off-chain. Tindakan ini dianggap sebagai percobaan baru untuk menggabungkan industri manufaktur tradisional dengan teknologi Blockchain.
Para analis menyatakan bahwa langkah perusahaan ini bertujuan untuk mengubah potensi pendapatan di masa depan menjadi alat pendanaan saat ini. Secara spesifik, mungkin akan mengemas pesanan yang telah dibuat menjadi "kolam aset hak pendapatan masa depan", dan menjualnya ke luar melalui produk token terstruktur yang dirancang. Tindakan ini pada dasarnya adalah menggunakan "janji penjualan mobil" untuk memfasilitasi "penggalangan dana pembuatan mobil", membentuk sebuah lingkaran logika.
Kolaborasi ini melibatkan banyak pihak: perusahaan kendaraan listrik menyediakan pesanan awal sebagai aset dasar; platform aset digital bertanggung jawab atas saluran transaksi dan integrasi stablecoin; dan ada lembaga profesional yang bertanggung jawab atas pengemasan aset dan desain penerbitan token. Model kolaborasi multi-pihak ini menunjukkan bahwa proyek ini telah direncanakan dengan cermat.
Namun, para ahli di industri juga meragukan hal ini. Pertama, apakah pesanan awal dapat dianggap sebagai "aset nyata" masih diragukan, lebih mirip sebagai komitmen yang didasarkan pada kepercayaan. Kedua, sebagai perusahaan publik, model pembiayaan inovatif semacam ini mungkin menghadapi risiko regulasi. Terakhir, keberhasilan atau kegagalan proyek tetap bergantung pada apakah perusahaan dapat menyerahkan produk tepat waktu.
Secara keseluruhan, percobaan kali ini mencerminkan upaya perusahaan tradisional untuk mencari saluran pembiayaan inovatif. Ini menunjukkan potensi penerapan teknologi Blockchain dalam ekonomi riil, serta mengungkapkan kontradiksi antara regulasi dan inovasi saat ini. Terlepas dari hasilnya, ini akan menjadi kasus penting untuk mengamati penggabungan industri tradisional dan model keuangan baru.