Di bidang Aset Kripto, sebuah debat tentang dominasi masa depan sedang memanas. CEO The Ether Machine, perusahaan manajemen aset Ethereum terkemuka di dunia, Andrew Keys, baru-baru ini membuat pernyataan mencolok bahwa ia belum membeli satu pun Bitcoin.
Keys lebih lanjut mengibaratkan Bitcoin sebagai telepon rumah yang sudah ketinggalan zaman, mengisyaratkan bahwa teknologinya mungkin sudah ketinggalan. Sebaliknya, dia membandingkan Ethereum dengan smartphone modern, mengisyaratkan bahwa ia memiliki fungsi yang lebih kuat dan prospek aplikasi yang lebih luas.
Namun, pandangan Keys tidak tanpa kontroversi. Meskipun Ethereum telah mengalami kenaikan sekitar 50 kali lipat sejak diluncurkan pada 30 Juli 2015 dengan harga 0,74 dolar, kinerja Bitcoin juga tidak kalah mencolok. Dalam sepuluh tahun terakhir, Bitcoin meningkat dari 288 dolar menjadi sekitar 118.000 dolar, meningkat 41 kali lipat.
Perlu dicatat bahwa jika kita memperpanjang garis waktu, cerita pertumbuhan Bitcoin menjadi lebih menakjubkan. Jika dihitung dari titik awal yang sama dengan Ethereum yaitu 0,74 dolar, kenaikan Bitcoin akan mencapai angka yang menakjubkan sebesar 160.000 kali.
Diskusi ini menyoroti kompleksitas pasar Aset Kripto dan persaingan antara berbagai koin digital. Meskipun Bitcoin sebagai Aset Kripto pertama dan paling terkenal masih mendominasi, Ether dengan fungsi kontrak pintarnya dan ekosistem yang terus berkembang, sedang menantang posisi ini.
Dengan munculnya tren baru seperti tokenisasi aset fisik (RWA), arah pengembangan masa depan aset kripto masih penuh ketidakpastian. Investor dan pengamat pasar perlu mempertimbangkan berbagai faktor secara menyeluruh, bukan hanya membandingkan kinerja harga jangka pendek.
Baik Bitcoin maupun Ethereum, atau proyek blockchain baru lainnya, kesuksesan akhir mungkin tergantung pada aplikasi dan tingkat adopsi mereka di dunia nyata, dan bukan hanya pada kenaikan harga spekulatif.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
7
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoTherapist
· 3jam yang lalu
mendeteksi proyeksi emosional yang kuat dalam narasi btc vs eth ini... mari kita bernapas dan memproses trauma pasar ini bersama-sama
Lihat AsliBalas0
ZenChainWalker
· 07-24 12:06
btc tidak layak? Tidak setuju!
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrybaby
· 07-23 17:48
btc adalah ayah!
Lihat AsliBalas0
MetaEggplant
· 07-23 17:44
Siapa yang tertawa mati, tidak punya beberapa btc masih berani berkomentar
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 07-23 17:40
Siapa yang masih menggunakan ponsel jika ada koin?
Lihat AsliBalas0
MemeCurator
· 07-23 17:38
Tertawa sampai mati, jika meremehkan btc lalu dari mana eth-nya?
Di bidang Aset Kripto, sebuah debat tentang dominasi masa depan sedang memanas. CEO The Ether Machine, perusahaan manajemen aset Ethereum terkemuka di dunia, Andrew Keys, baru-baru ini membuat pernyataan mencolok bahwa ia belum membeli satu pun Bitcoin.
Keys lebih lanjut mengibaratkan Bitcoin sebagai telepon rumah yang sudah ketinggalan zaman, mengisyaratkan bahwa teknologinya mungkin sudah ketinggalan. Sebaliknya, dia membandingkan Ethereum dengan smartphone modern, mengisyaratkan bahwa ia memiliki fungsi yang lebih kuat dan prospek aplikasi yang lebih luas.
Namun, pandangan Keys tidak tanpa kontroversi. Meskipun Ethereum telah mengalami kenaikan sekitar 50 kali lipat sejak diluncurkan pada 30 Juli 2015 dengan harga 0,74 dolar, kinerja Bitcoin juga tidak kalah mencolok. Dalam sepuluh tahun terakhir, Bitcoin meningkat dari 288 dolar menjadi sekitar 118.000 dolar, meningkat 41 kali lipat.
Perlu dicatat bahwa jika kita memperpanjang garis waktu, cerita pertumbuhan Bitcoin menjadi lebih menakjubkan. Jika dihitung dari titik awal yang sama dengan Ethereum yaitu 0,74 dolar, kenaikan Bitcoin akan mencapai angka yang menakjubkan sebesar 160.000 kali.
Diskusi ini menyoroti kompleksitas pasar Aset Kripto dan persaingan antara berbagai koin digital. Meskipun Bitcoin sebagai Aset Kripto pertama dan paling terkenal masih mendominasi, Ether dengan fungsi kontrak pintarnya dan ekosistem yang terus berkembang, sedang menantang posisi ini.
Dengan munculnya tren baru seperti tokenisasi aset fisik (RWA), arah pengembangan masa depan aset kripto masih penuh ketidakpastian. Investor dan pengamat pasar perlu mempertimbangkan berbagai faktor secara menyeluruh, bukan hanya membandingkan kinerja harga jangka pendek.
Baik Bitcoin maupun Ethereum, atau proyek blockchain baru lainnya, kesuksesan akhir mungkin tergantung pada aplikasi dan tingkat adopsi mereka di dunia nyata, dan bukan hanya pada kenaikan harga spekulatif.