Gambaran Pemegang Bitcoin di Amerika Serikat: Analisis Kedalaman Populasi, Politik, dan Moral
Baru-baru ini, sebuah laporan penelitian tentang pemegang Bitcoin di Amerika Serikat menarik perhatian luas. Laporan ini menganalisis adopsi Bitcoin di Amerika Serikat dari tiga dimensi: karakteristik demografis, kecenderungan politik, dan dasar moral, dengan tujuan untuk mengeksplorasi faktor lain yang mungkin memengaruhi kepemilikan dan sikap terhadap Bitcoin di luar data demografis standar.
Ringkasan Poin
Pria muda lebih cenderung menjadi pemegang Bitcoin: Pemegang Bitcoin biasanya lebih muda dan didominasi oleh pria, tetapi dalam hal ras, etnis, pendapatan, pendidikan, dan literasi keuangan, mereka mirip dengan populasi umum di Amerika Serikat.
Pemilikan Bitcoin tidak terkait dengan faktor politik: Meskipun sikap partai politik yang berbeda di AS terhadap Bitcoin menunjukkan perbedaan yang signifikan, hasil survei menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara pemilikan Bitcoin dan kecenderungan politik. Jumlah pemilik Bitcoin dari berbagai latar belakang politik secara umum seimbang.
Nilai Pemegang Bitcoin: Penelitian yang menggunakan teori dasar etika menganalisis nilai dan identitas pemegang Bitcoin. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin tidak memiliki korelasi yang jelas dengan dasar etika tertentu. Sebaliknya, pemahaman tentang konsep Bitcoin, pengakuan terhadap protokol dan asetnya, serta persepsi etis terhadap Bitcoin lebih berpengaruh terhadap keputusan kepemilikan.
Latar Belakang Penelitian
Meskipun Bitcoin telah dikenal luas, informasi rinci tentang pemegangnya masih relatif terbatas. Sekitar 95% orang Amerika memahami konsep Bitcoin, dan sekitar 1/7 orang Amerika saat ini memiliki Bitcoin, tetapi data rinci masih langka.
Penelitian terkait sebelumnya sering kali memiliki keterbatasan seperti ukuran sampel yang kecil, rentang yang terlalu luas, atau hanya fokus pada sedikit indikator. Selain itu, sebagian besar penelitian berfokus pada keseluruhan mata uang kripto, bukan pada Bitcoin secara khusus. Oleh karena itu, laporan ini secara khusus berfokus pada Bitcoin dan membatasi ruang lingkup penelitian di Amerika Serikat.
Tim penelitian bekerja sama dengan mitra untuk menyelidiki 3.538 orang dewasa di Amerika Serikat, mengumpulkan informasi demografis responden, kecenderungan etis, dan sikap mereka terhadap Bitcoin. Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap: pada November 2023, sampel awal dari 3.022 responden dikumpulkan; pada Maret 2024, tambahan 516 responden dikumpulkan, dengan fokus pada dampak Bitcoin ETF terhadap kesadaran publik.
Analisis Karakteristik Demografi
Penelitian menemukan bahwa kelompok pemegang Bitcoin di Amerika Serikat menunjukkan karakteristik yang beragam. Tidak ada perbedaan signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang dalam hal ras, etnis, agama, status pernikahan, pendapatan, tingkat pendidikan, atau literasi keuangan. Dari sudut pandang demografis, kedua kelompok menunjukkan kesamaan pada sebagian besar indikator. Namun, pemegang Bitcoin memiliki perbedaan yang jelas dalam hal usia dan jenis kelamin: mereka cenderung lebih muda dan laki-laki.
Perlu dicatat bahwa fenomena ketidakimbangan gender ini tidak begitu jelas dalam sampel internasional, terutama terlihat lebih menonjol dalam penelitian di Amerika Serikat.
Pengaruh Kecenderungan Politik Terhadap Pemegang Bitcoin
Dari sudut pandang politik, tidak ada perbedaan signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang. Meskipun Bitcoin telah menerima kritik dari berbagai aliran politik sejak kelahirannya, dalam beberapa tahun terakhir terutama diserang oleh politik kiri, sementara pendukung terkuatnya sering berasal dari kalangan Partai Republik dan libertarian, ini membuat banyak orang salah paham bahwa Bitcoin adalah fenomena kanan atau libertarian.
Penelitian merancang lima pertanyaan untuk mengeksplorasi posisi politik umum responden, masalah sosial, masalah ekonomi, dan penempatan diri mereka dalam posisi politik. Hasil menunjukkan bahwa distribusi politik pemegang Bitcoin sangat mirip dengan non-pemegang, dengan sebagian besar orang terkonsentrasi di posisi tengah spektrum politik. Dibandingkan dengan non-pemegang, pemegang Bitcoin lebih mungkin menganggap diri mereka berada di posisi ekstrem, yang ditunjukkan dengan lebih banyak orang yang menganggap diri mereka sebagai sangat liberal atau sangat konservatif.
Untuk mengukur kecenderungan politik responden dengan lebih akurat, penelitian meminta responden untuk memberi penilaian angka 1-10 terhadap diri mereka sendiri, di mana skor yang lebih rendah mewakili lebih bebas, sebaliknya lebih konservatif. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang dalam skala ini. Yang mengejutkan, responden yang mengaku sangat liberal paling mungkin memiliki Bitcoin, diikuti oleh yang sangat konservatif, sementara proporsi pemegang di kalangan moderat adalah yang terendah.
Satu-satunya perbedaan yang signifikan adalah bahwa para libertarian lebih mungkin untuk menjadi pemegang Bitcoin, meskipun mereka hanya mewakili proporsi kecil di antara semua responden. Secara keseluruhan, distribusi pemegang Bitcoin dalam konteks politik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan populasi AS secara keseluruhan. Pernyataan yang mengaitkan kepemilikan Bitcoin dengan politik oleh para politisi, elit media, dan pengguna media sosial sering kali menyesatkan, karena kepemilikan Bitcoin tidak memiliki hubungan langsung dengan faktor-faktor politik.
Hubungan antara Dasar Moral dan Pemegang Bitcoin
Penelitian ini menggunakan teori dasar moral untuk mengeksplorasi apakah dasar moral dapat memprediksi perilaku kepemilikan Bitcoin. Teori ini menyatakan bahwa penalaran moral manusia meskipun bawaan, dapat berubah seiring dengan pembelajaran yang didapat setelah lahir. Teori ini awalnya mengajukan lima dasar moral inti: keadilan, kasih sayang, kesetiaan, otoritas, dan kesucian, kemudian menambahkan dasar keenam—kebebasan. Berbagai budaya dan ideologi politik memiliki tingkat penekanan yang berbeda pada dasar-dasar ini, dan perbedaan ini dapat menjelaskan kecenderungan moral dan politik yang berbeda pada individu.
Survei meminta responden untuk memberikan penilaian antara 1 hingga 7 terhadap berbagai pernyataan, di mana angka yang lebih besar menunjukkan tingkat persetujuan yang lebih tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tertentu antara kaum liberal dan konservatif dalam hal moral, namun tidak sebesar yang selama ini dianggap orang, malah sangat mirip.
Perlu dicatat bahwa pemegang Bitcoin memiliki karakteristik unik: mereka lebih memperhatikan kebebasan budaya dan kesetaraan; dalam hal kesucian dan kesetiaan mereka setara dengan konservatif, dalam hal kepedulian mereka setara dengan liberal, sementara dalam kebebasan ekonomi dan otoritarianisme mereka berada di antara liberal dan konservatif.
Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun perilaku pemegang Bitcoin tidak sepenuhnya sesuai dengan klasifikasi tradisional liberal atau konservatif secara moral, mereka cenderung lebih mendukung nilai-nilai liberal, terutama dalam hal kebebasan dan keadilan. Pada saat yang sama, posisi mereka dalam dasar moral lainnya berada di antara liberal dan konservatif, yang menunjukkan bahwa pemegang Bitcoin memiliki keragaman dan kompleksitas yang unik dalam orientasi moral mereka.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Kepemilikan Bitcoin
Meskipun karakteristik demografis, kecenderungan politik, dan dasar moral tidak banyak berhubungan dengan apakah seseorang memegang Bitcoin, survei menemukan empat faktor kognitif kunci yang secara signifikan mempengaruhi keputusan kepemilikan:
Kepercayaan terhadap teknologi dasar Bitcoin: termasuk kepercayaan terhadap keamanan dan akurasinya.
Pengetahuan tentang Bitcoin: Termasuk pemahaman saat ini tentang Bitcoin dan tingkat perhatian terhadap berita Bitcoin.
Kegunaan Bitcoin: Percaya akan nilai praktis Bitcoin dalam transaksi sehari-hari atau investasi.
Persepsi Moral terhadap Bitcoin: Menganggap bahwa teknologi dan pengguna Bitcoin adalah moral, dan percaya bahwa Bitcoin dapat memperbaiki masyarakat.
Hasil survei menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang dalam hal ini. Pemegang Bitcoin umumnya lebih percaya diri terhadap teknologinya dan percaya bahwa Bitcoin secara moral adalah positif. Sementara itu, non-pemegang menunjukkan sikap tidak percaya atau netral.
Faktor kognitif ini adalah kunci untuk menentukan apakah seseorang akan menjadi pemegang Bitcoin. Memahami teknologi Bitcoin akan meningkatkan kepercayaan terhadap jaringannya, yang pada gilirannya akan meyakini kegunaannya, dan menyadari manfaat sosial yang mungkin ditawarkannya. Faktor-faktor ini dapat memotivasi individu untuk membeli atau berinvestasi dalam Bitcoin. Sebaliknya, bisa juga karena individu pertama-tama membeli Bitcoin dan menganggapnya sebagai investasi, seiring dengan pertumbuhan nilai, minat mereka terhadap teknologi di balik Bitcoin meningkat, sehingga mereka semakin mengakui kegunaan dan etika Bitcoin. Meskipun tidak dapat dipastikan jalur mana yang menyebabkan perubahan kognisi ini, efek keseluruhannya adalah positif, dan hubungan sebab akibat mungkin bersifat dua arah.
Kesimpulan
Di masa lalu, orang sering beranggapan bahwa kecenderungan politik pemegang Bitcoin memengaruhi pilihan mereka, namun survei menunjukkan bahwa posisi politik pemegang Bitcoin tidak memiliki kecenderungan yang jelas. Baik itu liberal, konservatif, atau moderat, di semua kelompok terdapat pemegang Bitcoin. Satu-satunya perbedaan demografis yang signifikan adalah bahwa pemegang Bitcoin lebih muda dan didominasi oleh pria.
Penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin tidak terkait dengan identitas sosial atau politik tertentu, melainkan sangat terkait dengan tingkat pengetahuan individu dan pemahaman mereka tentang Bitcoin. Pemegang Bitcoin cenderung adalah mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi, menganggapnya memiliki kegunaan praktis, dapat dipercaya, dan secara moral dapat diterima. Sikap positif ini mendorong mereka untuk memegang Bitcoin, bukan sekadar pengakuan politik atau sosial.
Akhirnya, ini menunjukkan bahwa popularitas Bitcoin tidak terbatas pada partai politik tertentu atau kelompok sosial, tetapi dipengaruhi oleh pemahaman dan tingkat penerimaan individu terhadap teknologi. Ini juga berarti bahwa potensi pengembangan masa depan Bitcoin bergantung pada pemahaman publik tentang nilai dan kegunaannya, bukan pada perbedaan politik.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
8
Bagikan
Komentar
0/400
SelfRugger
· 1jam yang lalu
Pemuda pro mengurus Bitcoin?
Lihat AsliBalas0
MentalWealthHarvester
· 8jam yang lalu
Laki-laki muda mendominasi sangat masuk akal
Lihat AsliBalas0
MEVEye
· 8jam yang lalu
Hanya pemuda yang dapat melihat inti dari btc.
Lihat AsliBalas0
DiamondHands
· 8jam yang lalu
Mengapa gadis tidak membeli koin?
Lihat AsliBalas0
FlatTax
· 8jam yang lalu
Lagi-lagi didominasi oleh pria, Kaku Kaku
Lihat AsliBalas0
NFTFreezer
· 8jam yang lalu
Ternyata dunia kripto masih merupakan wilayah pria tua
Analisis Karakteristik Pemegang Bitcoin di Amerika: Usia dan Jenis Kelamin Mendominasi, Pengaruh Moral Politik Lemah
Gambaran Pemegang Bitcoin di Amerika Serikat: Analisis Kedalaman Populasi, Politik, dan Moral
Baru-baru ini, sebuah laporan penelitian tentang pemegang Bitcoin di Amerika Serikat menarik perhatian luas. Laporan ini menganalisis adopsi Bitcoin di Amerika Serikat dari tiga dimensi: karakteristik demografis, kecenderungan politik, dan dasar moral, dengan tujuan untuk mengeksplorasi faktor lain yang mungkin memengaruhi kepemilikan dan sikap terhadap Bitcoin di luar data demografis standar.
Ringkasan Poin
Pria muda lebih cenderung menjadi pemegang Bitcoin: Pemegang Bitcoin biasanya lebih muda dan didominasi oleh pria, tetapi dalam hal ras, etnis, pendapatan, pendidikan, dan literasi keuangan, mereka mirip dengan populasi umum di Amerika Serikat.
Pemilikan Bitcoin tidak terkait dengan faktor politik: Meskipun sikap partai politik yang berbeda di AS terhadap Bitcoin menunjukkan perbedaan yang signifikan, hasil survei menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara pemilikan Bitcoin dan kecenderungan politik. Jumlah pemilik Bitcoin dari berbagai latar belakang politik secara umum seimbang.
Nilai Pemegang Bitcoin: Penelitian yang menggunakan teori dasar etika menganalisis nilai dan identitas pemegang Bitcoin. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin tidak memiliki korelasi yang jelas dengan dasar etika tertentu. Sebaliknya, pemahaman tentang konsep Bitcoin, pengakuan terhadap protokol dan asetnya, serta persepsi etis terhadap Bitcoin lebih berpengaruh terhadap keputusan kepemilikan.
Latar Belakang Penelitian
Meskipun Bitcoin telah dikenal luas, informasi rinci tentang pemegangnya masih relatif terbatas. Sekitar 95% orang Amerika memahami konsep Bitcoin, dan sekitar 1/7 orang Amerika saat ini memiliki Bitcoin, tetapi data rinci masih langka.
Penelitian terkait sebelumnya sering kali memiliki keterbatasan seperti ukuran sampel yang kecil, rentang yang terlalu luas, atau hanya fokus pada sedikit indikator. Selain itu, sebagian besar penelitian berfokus pada keseluruhan mata uang kripto, bukan pada Bitcoin secara khusus. Oleh karena itu, laporan ini secara khusus berfokus pada Bitcoin dan membatasi ruang lingkup penelitian di Amerika Serikat.
Tim penelitian bekerja sama dengan mitra untuk menyelidiki 3.538 orang dewasa di Amerika Serikat, mengumpulkan informasi demografis responden, kecenderungan etis, dan sikap mereka terhadap Bitcoin. Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap: pada November 2023, sampel awal dari 3.022 responden dikumpulkan; pada Maret 2024, tambahan 516 responden dikumpulkan, dengan fokus pada dampak Bitcoin ETF terhadap kesadaran publik.
Analisis Karakteristik Demografi
Penelitian menemukan bahwa kelompok pemegang Bitcoin di Amerika Serikat menunjukkan karakteristik yang beragam. Tidak ada perbedaan signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang dalam hal ras, etnis, agama, status pernikahan, pendapatan, tingkat pendidikan, atau literasi keuangan. Dari sudut pandang demografis, kedua kelompok menunjukkan kesamaan pada sebagian besar indikator. Namun, pemegang Bitcoin memiliki perbedaan yang jelas dalam hal usia dan jenis kelamin: mereka cenderung lebih muda dan laki-laki.
Perlu dicatat bahwa fenomena ketidakimbangan gender ini tidak begitu jelas dalam sampel internasional, terutama terlihat lebih menonjol dalam penelitian di Amerika Serikat.
Pengaruh Kecenderungan Politik Terhadap Pemegang Bitcoin
Dari sudut pandang politik, tidak ada perbedaan signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang. Meskipun Bitcoin telah menerima kritik dari berbagai aliran politik sejak kelahirannya, dalam beberapa tahun terakhir terutama diserang oleh politik kiri, sementara pendukung terkuatnya sering berasal dari kalangan Partai Republik dan libertarian, ini membuat banyak orang salah paham bahwa Bitcoin adalah fenomena kanan atau libertarian.
Penelitian merancang lima pertanyaan untuk mengeksplorasi posisi politik umum responden, masalah sosial, masalah ekonomi, dan penempatan diri mereka dalam posisi politik. Hasil menunjukkan bahwa distribusi politik pemegang Bitcoin sangat mirip dengan non-pemegang, dengan sebagian besar orang terkonsentrasi di posisi tengah spektrum politik. Dibandingkan dengan non-pemegang, pemegang Bitcoin lebih mungkin menganggap diri mereka berada di posisi ekstrem, yang ditunjukkan dengan lebih banyak orang yang menganggap diri mereka sebagai sangat liberal atau sangat konservatif.
Untuk mengukur kecenderungan politik responden dengan lebih akurat, penelitian meminta responden untuk memberi penilaian angka 1-10 terhadap diri mereka sendiri, di mana skor yang lebih rendah mewakili lebih bebas, sebaliknya lebih konservatif. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang dalam skala ini. Yang mengejutkan, responden yang mengaku sangat liberal paling mungkin memiliki Bitcoin, diikuti oleh yang sangat konservatif, sementara proporsi pemegang di kalangan moderat adalah yang terendah.
Satu-satunya perbedaan yang signifikan adalah bahwa para libertarian lebih mungkin untuk menjadi pemegang Bitcoin, meskipun mereka hanya mewakili proporsi kecil di antara semua responden. Secara keseluruhan, distribusi pemegang Bitcoin dalam konteks politik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan populasi AS secara keseluruhan. Pernyataan yang mengaitkan kepemilikan Bitcoin dengan politik oleh para politisi, elit media, dan pengguna media sosial sering kali menyesatkan, karena kepemilikan Bitcoin tidak memiliki hubungan langsung dengan faktor-faktor politik.
Hubungan antara Dasar Moral dan Pemegang Bitcoin
Penelitian ini menggunakan teori dasar moral untuk mengeksplorasi apakah dasar moral dapat memprediksi perilaku kepemilikan Bitcoin. Teori ini menyatakan bahwa penalaran moral manusia meskipun bawaan, dapat berubah seiring dengan pembelajaran yang didapat setelah lahir. Teori ini awalnya mengajukan lima dasar moral inti: keadilan, kasih sayang, kesetiaan, otoritas, dan kesucian, kemudian menambahkan dasar keenam—kebebasan. Berbagai budaya dan ideologi politik memiliki tingkat penekanan yang berbeda pada dasar-dasar ini, dan perbedaan ini dapat menjelaskan kecenderungan moral dan politik yang berbeda pada individu.
Survei meminta responden untuk memberikan penilaian antara 1 hingga 7 terhadap berbagai pernyataan, di mana angka yang lebih besar menunjukkan tingkat persetujuan yang lebih tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tertentu antara kaum liberal dan konservatif dalam hal moral, namun tidak sebesar yang selama ini dianggap orang, malah sangat mirip.
Perlu dicatat bahwa pemegang Bitcoin memiliki karakteristik unik: mereka lebih memperhatikan kebebasan budaya dan kesetaraan; dalam hal kesucian dan kesetiaan mereka setara dengan konservatif, dalam hal kepedulian mereka setara dengan liberal, sementara dalam kebebasan ekonomi dan otoritarianisme mereka berada di antara liberal dan konservatif.
Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun perilaku pemegang Bitcoin tidak sepenuhnya sesuai dengan klasifikasi tradisional liberal atau konservatif secara moral, mereka cenderung lebih mendukung nilai-nilai liberal, terutama dalam hal kebebasan dan keadilan. Pada saat yang sama, posisi mereka dalam dasar moral lainnya berada di antara liberal dan konservatif, yang menunjukkan bahwa pemegang Bitcoin memiliki keragaman dan kompleksitas yang unik dalam orientasi moral mereka.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Kepemilikan Bitcoin
Meskipun karakteristik demografis, kecenderungan politik, dan dasar moral tidak banyak berhubungan dengan apakah seseorang memegang Bitcoin, survei menemukan empat faktor kognitif kunci yang secara signifikan mempengaruhi keputusan kepemilikan:
Kepercayaan terhadap teknologi dasar Bitcoin: termasuk kepercayaan terhadap keamanan dan akurasinya.
Pengetahuan tentang Bitcoin: Termasuk pemahaman saat ini tentang Bitcoin dan tingkat perhatian terhadap berita Bitcoin.
Kegunaan Bitcoin: Percaya akan nilai praktis Bitcoin dalam transaksi sehari-hari atau investasi.
Persepsi Moral terhadap Bitcoin: Menganggap bahwa teknologi dan pengguna Bitcoin adalah moral, dan percaya bahwa Bitcoin dapat memperbaiki masyarakat.
Hasil survei menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemegang Bitcoin dan non-pemegang dalam hal ini. Pemegang Bitcoin umumnya lebih percaya diri terhadap teknologinya dan percaya bahwa Bitcoin secara moral adalah positif. Sementara itu, non-pemegang menunjukkan sikap tidak percaya atau netral.
Faktor kognitif ini adalah kunci untuk menentukan apakah seseorang akan menjadi pemegang Bitcoin. Memahami teknologi Bitcoin akan meningkatkan kepercayaan terhadap jaringannya, yang pada gilirannya akan meyakini kegunaannya, dan menyadari manfaat sosial yang mungkin ditawarkannya. Faktor-faktor ini dapat memotivasi individu untuk membeli atau berinvestasi dalam Bitcoin. Sebaliknya, bisa juga karena individu pertama-tama membeli Bitcoin dan menganggapnya sebagai investasi, seiring dengan pertumbuhan nilai, minat mereka terhadap teknologi di balik Bitcoin meningkat, sehingga mereka semakin mengakui kegunaan dan etika Bitcoin. Meskipun tidak dapat dipastikan jalur mana yang menyebabkan perubahan kognisi ini, efek keseluruhannya adalah positif, dan hubungan sebab akibat mungkin bersifat dua arah.
Kesimpulan
Di masa lalu, orang sering beranggapan bahwa kecenderungan politik pemegang Bitcoin memengaruhi pilihan mereka, namun survei menunjukkan bahwa posisi politik pemegang Bitcoin tidak memiliki kecenderungan yang jelas. Baik itu liberal, konservatif, atau moderat, di semua kelompok terdapat pemegang Bitcoin. Satu-satunya perbedaan demografis yang signifikan adalah bahwa pemegang Bitcoin lebih muda dan didominasi oleh pria.
Penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin tidak terkait dengan identitas sosial atau politik tertentu, melainkan sangat terkait dengan tingkat pengetahuan individu dan pemahaman mereka tentang Bitcoin. Pemegang Bitcoin cenderung adalah mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi, menganggapnya memiliki kegunaan praktis, dapat dipercaya, dan secara moral dapat diterima. Sikap positif ini mendorong mereka untuk memegang Bitcoin, bukan sekadar pengakuan politik atau sosial.
Akhirnya, ini menunjukkan bahwa popularitas Bitcoin tidak terbatas pada partai politik tertentu atau kelompok sosial, tetapi dipengaruhi oleh pemahaman dan tingkat penerimaan individu terhadap teknologi. Ini juga berarti bahwa potensi pengembangan masa depan Bitcoin bergantung pada pemahaman publik tentang nilai dan kegunaannya, bukan pada perbedaan politik.