Dalam perjalanan hidup, kita sering berharap untuk meredakan kecemasan batin dengan mengubah lingkungan eksternal. Namun, metode ini seringkali hanya membawa kepuasan sementara. Baik itu berhenti dari pekerjaan, pindah ke kota impian, atau memasuki hubungan cinta, kita mungkin menemukan bahwa rasa semangat awal dengan cepat menghilang, digantikan oleh perasaan kosong yang baru.
Fenomena ini mengungkapkan suatu kebenaran yang mendalam: perasaan kosong manusia adalah suatu keadaan normal. Bahkan jika kita hidup sesuai dengan minat kita, itu tidak menjamin bahwa setiap hari akan penuh semangat; bahkan jika kita membangun hubungan yang dekat, kita tidak dapat sepenuhnya menghindari serangan kesepian. Sebenarnya, ketika tidak ada lagi tuntutan eksternal yang memaksa dalam hidup kita, kita mungkin akan merasakan dengan lebih kuat ketidakpastian yang membuat kita merasa tidak memiliki tempat di dunia.
Gambaran "hidup ideal" yang sering ditemukan di media sosial—seperti menikmati teh sambil menulis di Kyoto, menjemur kemeja putih di Italia, atau menari di apartemen Paris—menjadi menarik sebagian besar karena telah melalui proses penyempurnaan, menjaga jarak dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, bahkan jika kita benar-benar berada di tempat-tempat ini, perasaan kosong di dalam hati tetap akan muncul. Saat itu kita akan menyadari bahwa masalah yang sebenarnya bukanlah di mana kita berada, tetapi bahwa di mana pun kita pergi, kita selalu kesulitan untuk menentukan identitas dan nilai diri kita.
Orang merasa kosong bukan karena kurangnya kehidupan yang baik, tetapi karena kita harus menghadapi kenyataan yang tak terhindarkan: dunia ini tidak menyediakan makna yang sudah jadi untuk kita secara individu, kita perlu menciptakan dan memberinya makna sendiri. Proses ini panjang dan internal, membutuhkan kita untuk terus melakukan eksplorasi diri dan refleksi.
Oleh karena itu, alih-alih mengejar perubahan eksternal, lebih baik fokus pada pertumbuhan batin. Terima perasaan kosong sebagai bagian dari hidup, sambil berusaha menemukan makna dan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Ini mungkin berarti mengembangkan minat dan hobi baru, memperdalam hubungan interpersonal, atau berjuang untuk tujuan yang lebih besar. Penting untuk diingat bahwa makna hidup tidak diterima secara pasif, tetapi diciptakan secara aktif. Dengan cara ini, kita dapat secara bertahap membangun ketenangan batin, bahkan ketika menghadapi ketidakpastian hidup, kita tetap dapat bersikap tegas dan tenang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
8
Bagikan
Komentar
0/400
FloorPriceWatcher
· 07-21 16:37
Apakah perasaan kosong juga bisa dijual? Sam Altman baru-baru ini turun 30%.
Lihat AsliBalas0
ForkMonger
· 07-21 14:42
kerentanan sistemik dari jiwa manusia... kegagalan protokol yang khas smh
Lihat AsliBalas0
JustAnotherWallet
· 07-21 07:47
Hidup bukanlah tentang terus mencari makna dan terus hancur, kan?
Lihat AsliBalas0
BlockDetective
· 07-20 12:50
Balsem tidak bisa menyelamatkan hati yang kosong ah
Lihat AsliBalas0
gaslight_gasfeez
· 07-20 12:46
Ayo mulai! Kosong itu benar!
Lihat AsliBalas0
SadMoneyMeow
· 07-20 12:36
Kucing kecil yang selalu mengantuk dan setiap hari kehilangan uang, raja meme hasil rendah.
Lihat AsliBalas0
ZenMiner
· 07-20 12:34
Postingan ini sangat menyentuh hati, terlalu nyata.
Dalam perjalanan hidup, kita sering berharap untuk meredakan kecemasan batin dengan mengubah lingkungan eksternal. Namun, metode ini seringkali hanya membawa kepuasan sementara. Baik itu berhenti dari pekerjaan, pindah ke kota impian, atau memasuki hubungan cinta, kita mungkin menemukan bahwa rasa semangat awal dengan cepat menghilang, digantikan oleh perasaan kosong yang baru.
Fenomena ini mengungkapkan suatu kebenaran yang mendalam: perasaan kosong manusia adalah suatu keadaan normal. Bahkan jika kita hidup sesuai dengan minat kita, itu tidak menjamin bahwa setiap hari akan penuh semangat; bahkan jika kita membangun hubungan yang dekat, kita tidak dapat sepenuhnya menghindari serangan kesepian. Sebenarnya, ketika tidak ada lagi tuntutan eksternal yang memaksa dalam hidup kita, kita mungkin akan merasakan dengan lebih kuat ketidakpastian yang membuat kita merasa tidak memiliki tempat di dunia.
Gambaran "hidup ideal" yang sering ditemukan di media sosial—seperti menikmati teh sambil menulis di Kyoto, menjemur kemeja putih di Italia, atau menari di apartemen Paris—menjadi menarik sebagian besar karena telah melalui proses penyempurnaan, menjaga jarak dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, bahkan jika kita benar-benar berada di tempat-tempat ini, perasaan kosong di dalam hati tetap akan muncul. Saat itu kita akan menyadari bahwa masalah yang sebenarnya bukanlah di mana kita berada, tetapi bahwa di mana pun kita pergi, kita selalu kesulitan untuk menentukan identitas dan nilai diri kita.
Orang merasa kosong bukan karena kurangnya kehidupan yang baik, tetapi karena kita harus menghadapi kenyataan yang tak terhindarkan: dunia ini tidak menyediakan makna yang sudah jadi untuk kita secara individu, kita perlu menciptakan dan memberinya makna sendiri. Proses ini panjang dan internal, membutuhkan kita untuk terus melakukan eksplorasi diri dan refleksi.
Oleh karena itu, alih-alih mengejar perubahan eksternal, lebih baik fokus pada pertumbuhan batin. Terima perasaan kosong sebagai bagian dari hidup, sambil berusaha menemukan makna dan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Ini mungkin berarti mengembangkan minat dan hobi baru, memperdalam hubungan interpersonal, atau berjuang untuk tujuan yang lebih besar. Penting untuk diingat bahwa makna hidup tidak diterima secara pasif, tetapi diciptakan secara aktif. Dengan cara ini, kita dapat secara bertahap membangun ketenangan batin, bahkan ketika menghadapi ketidakpastian hidup, kita tetap dapat bersikap tegas dan tenang.